Rabu, 16 Mei 2012

Tentangnya

Cerpen Moh. Shadiq
 
Dulu, dua tahun sebelumnya, sebelum aku mengenal dia, aku masih belum mengenal apa itu agama Islam, aku memang ateis, sebab ku tak tau mana yang benar agama yang sesungguhnya, semua orang membela gamanya sendiri, orang Kristen membela agama Kristen, orang Budha membela agama Budha, orang Islam begitu juga. Aku tak tau mana yang akan menjadi agamaku.

Namun semenjak aku mengenal Ardiva, seorang wanita shalehah yang selalu mengenakan kerudung. Aku baru mengetahui agama yang sesungguhnya. Aku mengenalnya lantaran aku menabraknya di pinggir jalan yang aku tumpangi.

Ironis memang, aku mengenalnya tanpa sengaja namun ia menjadi wanita yang istimewa dalam hidupku, meskipun menurut orang tidak istimewa paling tidak dia telah banyak mengajariku tntang agama Islam.

Dulu Sembilan bulan setelah aku mengenalnya, aku menanyakan tentang agama yang dianutnya,

“kenapa kamu memilih agama Islam Va?”

“karna agama islam agama yang sesungguhnya yang d turunkan oleh Allah melalui RosulNya yaitu nabi Muhammad.”

“Kamu yakin itu?”

“Iya aku yakin karna agama islam banyak di terangkan di dalam kitab Al-Quran, kitab Allah yang di turunkan kepada nabi Muhammad.”

“Bukti adanya Allah itu apa Va?”

“bukti adanya Allah itu adanya alam ini Drick.”

Ardiva memang biasa memanggil nama belakangku yang sebenarnya nama lengkapku Fandrick Harlin. 

Aku tak pernah berhenti bertanya tentang agmanya, sepertinya Ardiva memang selain cantik juga banyak tau tentang agama yang di anutnya.

“kamu bilang setia apa yang ada di dunia ini ada yang menciptakan, seperti balpen di ciptakan sebuah pabrik, dan pabrik di ciptakan oleh manusia, dan manusia di ciptaka oleh Allah, lalu Allah di ciptakan oleh siapa Va?”

“Allah itu Drick, sebab pertamanya penciptaan, Allah itu ada dengan sendirinya, seperti yang ada dalam firmanNya yaitu Al-Quran. Kamu tau kenapa agama selain agama islam di katakana salah, karna tuhannya non islam di ciptakan sendiri dan di sembah sendiri, sedangkan yang di sembah tidak bisa menciptakan apa-apa. Lalu pertanyaannya, manusia di ciptakan siapa? Kalau berhala di ciptakan manusia dan berhala tidak bisa menciptakan apa-apa. Nah karna itulah agama selain agama islam itu salah.”

“Orang non Islam itu bodoh Drick, menyembah sesuatu yang di ciptakan sendiri, coba kamu fikir, orang itu minta perlindungan kepada berhala, sedangkan berhala tidak bisa melindung dirinya sendiri, mana mungkin dia bisa melindungi penyembahnya?.”

“Lalu apa manfaatnya menyembah berhala Va?.” Tanyaku lagi.

“Nah itulah pertanyaannya Drick, kenapa saya mengatakan non muslim bodoh karena dia tidak tau manfaat apa yang di dapatkan, menyembah ciptaannya sendiri.

Seperti itulah perbincanganku dengan Ardiva. Waktu itu dia bersama temannya, Ardiva , memang tidak pernah mau bertemu denganku jika hanya empat mata saja, karna dia bilang ketiganya syaitan yang siap menjerumuskan ke jalan yang buruk.

Aku percaya adanya tuhan. Sangat malah, karena aku mencari kebenaran tuhan sebagai objek religi untuk mencapai kesempurnaan.

Setelah agak lama aku mengenalnya aku baru tau kenapa dia selalu mengenakan jilbab tak seperti kebanyakan orang-orang yang aku kenal. Semua orang yang aku kenal hanya Ardiva yang tak pernah lepas dari jilbabnya. Karna jilbab untuk menutupi aurat orang wanita, kalau tidak di tutupi maka orang itu akan berdosa dan akan masuk neraka. Kata Ardiva padaku dulu.

Aku juga menanyakan apa itu neraka. Ardiva bilang, neraka itu kebalikan dari surga, surga itu indah ,enak, apapun yang dimau akan di dapatkan. Pokoknya tidak bisa di gambarkan. Kata Ardiva. Hanya bedanya kalau di dalam surga akan kekal selamanya, kalau di neraka akan bisa keluar setelah dosanya bersih, kecuali orang syirik atau tidak beragama Islam.

Jujur semenjak pertama aku mengenal Ardiva pada saat itu juga aku jatuh cinta, tapi aku tak pernah tak pernah mampu untuk mengungkapkannya atau bisa di bilang aku takut, saat pertama bertemu mana mungkin aku menyatakan cinta, karna aku punya salah telah menabraknya. Setelah agak lama mengenalnya aku baru merasa tidak pantas untuk mendapatkannya, karna aku mengetahui islam melalui dia, sedangkan Ardiva pernah bilang laki-laki harus memimpin wanita, laki-laki imamnya wanita, yamg harus memimpin dalam hal apapun.

Untuk yang ketiga kalinya aku sudah siap untuk mengungkapkan dan bertanggung jawab dalam hal apapun, tapi saat itu aku juga gagal, aku baru mengetahui bahwa Ardiva telah bertunangan, seperti yang telah di jelaskan oleh Ardiva padaku tentang seseorang yang menjadi orang ketiga di antara dua orang yang telah bertunangan hukumnya haram.

“gini drick, menurut ilmu fiqh, menjadi orang ketiga di antara orang yang telah terikat suatu hubungan (tunangan) hukumnya haram, namun orang ketiga dapat bertunangan dengan salah satu di antara keduanya harus memisahkan tunangan sebelumnya.” Jelas Ardiva dengan sangt detailnya.

“Tapi diva, jika salah satu di antara keduanya tidak bahagia dan orang yang ketiga siap untuk membahagiakannya apakah tatap salah menjdi orang ketiga?.” Tanyaku dengan bodohnya, tapi jujur saat itu aku memang tidak tau tentang itu. Ar4diva menjawab pertanyaanku.

“tetap tidak boleh drick, orang tua itu memiliki hak memaksa untuk mengawinkan dengan laki-laki manapun, apalagi masih dalam batas kewajaran.” Papar Ardiva.

Dia memang oaring penyabar yang penah aku temui, meskipun aku nanya apa saja dia tetap menjawabnya dengan sabar, dia bilang “kita saling bagi-bagi ilmu selama kita masih bisa. Waktu itu aku juga langsung bilang sama dia.

“kok sama dengan ilmu kimia ya va?.”Kataku sama adiva.

“masak iya drick, c0oba jeladkan aku pengen tau?.”Tanya Ardiva sepertinya dia masih belum tau tentang ilmu alam yang sama dengan ilmu fiqh.

“Menurut ilmu kimia, di dalam teori hibridisasi (pemisahan) juga tidak boleh, did ala ilmu kimia di sebut ikatan kovalen(tunangan). Agar dapat membentuk mulekul CH4, 1 atom C harus berikatan dengan 4 atom H, setiap elektron yang terdapat dalam orbital 1s atom H harus di pindahkan ke orbital atom C yang belum berikatan.

Seperti yang kamu katakan, dalam ilmu agama orang ketiga agar dapat bertunangan dengan salah satu di antara keduanya, harus memisahkan tunangan  sebelumnya. Sedangkan dalam ilmu kimia atom C agar dapat berikatan dengan atom H harus memindahkan ikatan atom H. (bisa berikatan asalkan memindahkan ikatan sebelumnya.)” paparku sangat singkat.

Saat itu aku sadar bahwa aku tidak mungkin bersama Ardiva, karna dia telah memiliki tunangan. Aku sudah cukup bahagia mengenalnya, hingga dia menerimaku sebagai sahabatnya, itu sudah cukup bagiku. Ku tau dia tak mungkin sebahagia aku waktu mengenalnya, tapi aku tetap bahagia kok, sangat malah. Ia telah mengenalkanku terhadap agama islam, ia telah mengajariku tentang hakikat kehidupan. Kukatakan sekali lagi aku bahagia mengenalnya…!!!*** 

Moh. Shadiq, lahir di Aeng Panas 14-06-199. Saat ini duduk di kelas XI IPA1 SMA Annuqayah. Beralamat di Jln. Makam Pahlawan PP Annuqayah Lubangsa Selatan Guluk-Guluk Sumenep, dan masih aktif di komunitas cinta nulis (KCN). HP: 087850088801 (Kantor Pesantren).

1 komentar: