BILA
AKU RINDU RUMAH
Ada yang mesti kujawab sebelum mereka
berhajat
Ada yang mesti kukatakan sebelum mereka beranjak
Itu yang selalu merujuk bila aku rindu
rumah
Rumah…
Bila aku rindu, ada semisal tanah basah
membasahi tubuh
Bila aku rindu, disini, tempatku bernaung dari
matahari juga hujan batu mengisak
Terasa, hidup adalah kekal tanpa bekal
yang syakral
Derap waktu aku isi dengan buku
Inginku ingin merka yang telah menyatu
Tetapi, tetap saja seperti batu memendam tubuhku hingga beku
Aku takut semua menjadi perangai kudru
Yang buat mereka tak berlaku
Desau desuk desup desur hingga desus aku
dapatkan semua
Di sini, seakan mengagungkanku melebihi
indahnya bermacam warna
Ahk,
Bila aku rindu rumah
Di sana mereka memeluk mataku yang bisu
Sedang aku
Yang selalu menghalang pandangmu dengan
air susu
Bila aku
rindu rumah
Langit dan bumi adalah penghuninya
Membasahi tubuhku yang beku
Guluk-Guluk 090812
Mimif K_coNkBLiE: Lahir di Sumenep, Madura, pada 12 Agustus 1994. Menulis cerpen dan puisi, aktif di komnitas lesehan puisi Annuqayah, BenGkEL Puisi, dan Sanggar PADI L_S. Tinggal di PP. An-nuqayah Lubangsa Selatan. E-mail: miftah.daenk@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar