PARADOKS LUKA
-Ila
Fitria
Serupa lintah wajahmu mengambang dalam kolam
Lekat ke jantungku
Menghirup darah
Perlahan mengiris urat nadi
Menusuk kalbu yang masih ragu
Ragu akan tubuhmu yang lugu
Sementara basah pipiku oleh air mata
Mengalir keruh
Di antara rasa yang ternoda
Dan leluka saling menyambut derita
Dari limpah asmaraloka
Seketika aku mencekam dendam
Pada kertas-kertas silam
Di beranda penantian
Kini, mengingatkanku
Tentang sebuah ritus
Yang menjelma kesetiaan
Barangkali, aku akan memujamu
Sampai waktu berhenti ke dalam dusta
2013
MEMOAR WAKTU
Bulan menyusup ke dalam malam
Menanggalkan keluh kesah siang
Pada keterasingan sunyi di ujung mimpi
Sesekali waktu memutar angan
Tentang pagi
Yang larut oleh mentari
Jarum jam saling berkejaran
Dalam angka kemungkinan
Hingga mencipta siang, dan malam
2013
FRAGMEN
KELAHIRAN
Sisakan cahayamu
pada sajakku
Agar kerinduan
terus menggebu dalam kalbu
Di
langit hitam bebayang separuh bulan
Mengkilap
pada dinding Ka’bah
Menderap
di detak jarum Abdullah
Mengkirap
di kain sutera Aminah
Meruapkan
sketsa kelahiran
Awan
memeluk hujan
Menjelma
fajar keujung siang
Yang
membahana di padang rimba
Para
jelata saling mengisyaratkan bahasa
Tentang
cahaya mutiara
Yang
masih bersemayam di rahim Aminah
Serupa telur mengecup kening lazuardi
Gerimis
tangis perlahan membuahkan pohon kenistaan
Meleburkan
batu Latta dan Uzza
Melunakkan
kerasnya jahiliyah
Yang
sekeras Gajah Abrahah
Di
antara serapah dan serakah
Semoga
salam selalu rasam
Walau
temaram tidak lagi terang
1434
H

E-mail: badrul_estoe@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar